Share

Home Stories

Stories 28 November 2022

Pre-Event Webinar KOMPeK 25: Ratakan Ekonomi Indonesia

Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Indonesia mengadakan Pre-Event Webinar KOMPeK 25 untuk membahas penguatan kesetaraan ekonomi Indonesia.

Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Indonesia mengadakan Pre-Event Webinar KOMPeK 25. - Dok. KOMPeK 25 -

Context.id, JAKARTA - Di tengah kondisi geopolitik yang masih kurang stabil, Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Hal ini seturut dengan perekonomian Indonesia pada kuartal III/2022 yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,72 persen dari tahun sebelumnya. 

Diketahui, kekuatan ekonomi Indonesia secara mayoritas didukung oleh neraca perdagangan, konsumsi rumah tangga, dan investasi. Selain itu, pertumbuhan ini juga tidak terlepas dari penerimaan negara dan  kontribusi harga komoditas yang masih terhitung tinggi.

Namun sekalipun secara spasial peningkatan ekonomi Indonesia sudah ada di setiap provinsi, tapi kelompok provinsi di Jawa yang masih menjadi penyumbang utama. 

Seiring dengan hal tersebut, dipilihlah topik utama untuk rangkaian acara tahunan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia yakni “Solidifying Indonesia’s Inclusive Development: A Mission to Combat Rising Disparities”. 

Adapun rangkaian ini akan dimulai dengan Pre-Event Webinar bertajuk “Strengthening Indonesia’s Equitable Development: Unraveling the Metrics for Inclusivity”. 

Acara ini diadakan secara daring dan luring di Auditorium R. Soeria Atmadja FEB Universitas Indonesia, pada Rabu (16/11/2022) pukul 14.00-16.45. Webinar ini pun diikuti oleh 334 orang yang terdiri atas 174 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, dari berbagai angkatan.

Pre-Event Webinar KOMPeK 25 dibawakan oleh moderator Melfiana Goldiena Putri selaku Transfer Pricing Associate Deloitte dan diisi oleh tiga pembicara yang masing-masing mengisi satu sesi. 

Sesi pertama dibawakan oleh Ekonom Faisal Basri dengan bertemakan “Analisis Potensi dan Tantangan dalam Mencapai Perkembangan Inklusif di Indonesia dari Sudut Pandang Akademisi”. 

Lalu dilanjut dengan sesi dua yang bertema “Analisis Potensi dan Tantangan dalam Mencapai Perkembangan Inklusif di Indonesia dari Sudut Pandang Pemerintah di Sektor Kesehatan. Adapun sesi ini dibawakan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kunta Wibawa Dasa Nugraha.

Sementara sesi ketiga atau sesi terakhir dibawakan oleh Co-founder Anomali Coffee dan Pipiltin Cocoa, Irvan Helmi dengan tema “Analisis Potensi dan Tantangan dalam Mencapai Pembangunan Inklusif di Indonesia dari Sudut Pandang Pegiat di Sektor Industri. 

Diketahui, setelah Pre Event Webinar ini, akan ada sejumlah rangkaian acara lainnya seperti lomba, gathering, talkshow, hingga malam puncaknya yakni Awarding Night pada 9 Febuari 2023. 



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 28 November 2022

Pre-Event Webinar KOMPeK 25: Ratakan Ekonomi Indonesia

Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Indonesia mengadakan Pre-Event Webinar KOMPeK 25 untuk membahas penguatan kesetaraan ekonomi Indonesia.

Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Indonesia mengadakan Pre-Event Webinar KOMPeK 25. - Dok. KOMPeK 25 -

Context.id, JAKARTA - Di tengah kondisi geopolitik yang masih kurang stabil, Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Hal ini seturut dengan perekonomian Indonesia pada kuartal III/2022 yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,72 persen dari tahun sebelumnya. 

Diketahui, kekuatan ekonomi Indonesia secara mayoritas didukung oleh neraca perdagangan, konsumsi rumah tangga, dan investasi. Selain itu, pertumbuhan ini juga tidak terlepas dari penerimaan negara dan  kontribusi harga komoditas yang masih terhitung tinggi.

Namun sekalipun secara spasial peningkatan ekonomi Indonesia sudah ada di setiap provinsi, tapi kelompok provinsi di Jawa yang masih menjadi penyumbang utama. 

Seiring dengan hal tersebut, dipilihlah topik utama untuk rangkaian acara tahunan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia yakni “Solidifying Indonesia’s Inclusive Development: A Mission to Combat Rising Disparities”. 

Adapun rangkaian ini akan dimulai dengan Pre-Event Webinar bertajuk “Strengthening Indonesia’s Equitable Development: Unraveling the Metrics for Inclusivity”. 

Acara ini diadakan secara daring dan luring di Auditorium R. Soeria Atmadja FEB Universitas Indonesia, pada Rabu (16/11/2022) pukul 14.00-16.45. Webinar ini pun diikuti oleh 334 orang yang terdiri atas 174 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, dari berbagai angkatan.

Pre-Event Webinar KOMPeK 25 dibawakan oleh moderator Melfiana Goldiena Putri selaku Transfer Pricing Associate Deloitte dan diisi oleh tiga pembicara yang masing-masing mengisi satu sesi. 

Sesi pertama dibawakan oleh Ekonom Faisal Basri dengan bertemakan “Analisis Potensi dan Tantangan dalam Mencapai Perkembangan Inklusif di Indonesia dari Sudut Pandang Akademisi”. 

Lalu dilanjut dengan sesi dua yang bertema “Analisis Potensi dan Tantangan dalam Mencapai Perkembangan Inklusif di Indonesia dari Sudut Pandang Pemerintah di Sektor Kesehatan. Adapun sesi ini dibawakan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kunta Wibawa Dasa Nugraha.

Sementara sesi ketiga atau sesi terakhir dibawakan oleh Co-founder Anomali Coffee dan Pipiltin Cocoa, Irvan Helmi dengan tema “Analisis Potensi dan Tantangan dalam Mencapai Pembangunan Inklusif di Indonesia dari Sudut Pandang Pegiat di Sektor Industri. 

Diketahui, setelah Pre Event Webinar ini, akan ada sejumlah rangkaian acara lainnya seperti lomba, gathering, talkshow, hingga malam puncaknya yakni Awarding Night pada 9 Febuari 2023. 



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

PESTA RAKYAT SAMBUT PRESIDEN PRABOWO SUBIANTO-WAPRES GIBRAN

Presiden Prabowo Subianto menyapa masyarakat saat melintas di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (20/10/2024).

Thomas Mola . 29 April 2025

Peringatan 70 Tahun Godzilla, dari Kritik Nuklir hingga Krisis Iklim

Pesan dalam Film Godzilla yang secara simbolis menggambarkan kritik terhadap nuklir dan perubahan iklim tetap relevan hingga kini

Crysania Suhartanto . 16 October 2024

Lampu Lalu Lintas Akan Tambah Warna Baru?

Ada usulan penambahan warna putih di lampu lalu lintas sehingga menjadi empat warna testt

Visual . 29 May 2024